Jember
(jurnalbesuki.com) – Bagi Ummat Muslim, kehadiran bulan suci ramdhan merupakan
hal yang dinanti-nanti. Bulan yang mewajiban kaum muslimin untuk berpuasa
selama sebulan penuh itu diyakini sebagai bulan yang luar biasa dan banyak
memberikan manfaat bagi yang sungguh-sungguh menjalaninya.
Dalam menjalani
ibadah puasa selama Ramdhan, sangat penting bagi kita untuk mengetahui berbagai hal yang disyaratkan
sebelum dan dalam pelaksanaannya. Dari hal itu, langkah pertama mempersiapkan
diri menemui Ramadhan adalah memperbaharui pengetahuan tentang puasa, meliputi
kewajiban, kesunahan, kemakruhan, hingga larangan saat menjalaninya.
Kewajiban dan
larangan penting diketahui mengingat erat kaitannya dengan sah tidaknya puasa
yang dijalani. Satu kewajiban tidak dilaksanakan atau satu keharaman dilakukan
dapat berdampak fatal, yakni puasa tidak sah dan harus diulang di hari lain di
luar Ramadhan. Lebih dari itu, dalam kondisi tertentu juga harus membayar
fidyah hingga kafarat. Tak pelak, soal hal-hal yang wajib dilakukan dan
ditinggalkan saat puasa Ramadhan ini mutlak diketahui Muslim. Berbagai
kesunnahan dalam menjalaninya juga penting dipahami guna menambah pundi-pundi
amal. Meskipun boleh saja hal tersebut tidak dilakukan, tetapi sungguh sangat
disayangkan jika ditinggalkan begitu saja mengingat pahalanya dapat berlipat.
Misalnya, melaksanakan shalat tarawih yang hanya ada pada bulan Ramadhan,
meningkatkan pembacaan Al-Qur'an, memperbanyak membaca shalawat kepada Nabi
Muhammad saw. Ibadah-ibadah itu tentu sangat disayangkan jika tidak dilakukan.
Pun pengetahuan soal kemakruhan dalam
menjalani puasa Ramadhan juga tidak kalah penting. Pasalnya, jika hal itu
dilakukan akan mengurangi nilai puasa kita hingga hanya lapar dan dahaga saja
yang diperolehnya. Selain memperkuat pengetahuan perihal puasa, hal lain yang
perlu disiapkan adalah meningkatkan daya spiritualitas (ruhaniyah).
Penyakit-penyakit hati dan segala laku negatif harus banyak diperhatikan untuk
sedikit demi sedikit dikurangi.
Langkah tersebut
perlu dilakukan dalam rangka menjaga diri agar puasa yang dijalani tidak
sia-sia. Sebab, meskipun penyakit hati itu tidak membatalkan puasa secara
syariat, akan tetapi dapat menggugurkan pahala puasa secara hakikat. Pasalnya,
hal tersebut menunjukkan bahwa sejatinya manusia itu belum dapat menaklukkan
nafsunya. Fisik jasmani juga perlu dipersiapkan dalam menemui Ramadhan. Hal ini
dilakukan dengan memperbaiki pola istirahat dan aktivitas. Sebab, stamina yang
prima perlu dijaga selama menjalani ibadah puasa. Alih-alih sehat, kondisi
fisik yang tak terjaga malah dapat membuat ibadah yang istimewa ini menjadi
tidak lancar. (sumber : NU Online)