jurnalbesuki.com - Olahraga Pernafasan adalah salah satu untuk melepaskan tubuh dari rasa lelah fisik dan pikiran. Keuntungan dari olahraga nafas adalah tidak banyak mengeluarkan tenaga seperti olah raga fisik tetapi manfaat bugar bisa didapat.
Meditasi adalah salah satu cara yang mengggunakan olah pernafasan sebagai media utama untuk membugarkan tubuh. Kunci utama dari aktifitas meditasi adalah konsentrasi dan menata nafas sedemikian sehingga seluruh unsur tubuh akan menjadi nyaman dan segar.
Seperti kita ketahui bahwa meditasi dalam Ajaran Sang Buddha dapat menggunakan berbagai macam posisi yang secara garis besar ada 4 macam posisi yaitu:
1. Duduk
2. Berdiri
3. Berjalan
4. Berbaring
Dari 4 posisi ini, yang paling istimewa dan banyak dipraktekkan oleh umat Buddha adalah meditasi dengan posisi duduk.
Mengapa meditasi dengan posisi duduk ini dikatakan istimewa? Karena pada saat kita meditasi duduk, paling tidak 5 indera kita (mata, telinga, hidung, lidah, tubuh) sudah berkurang aktifitasnya sehingga membantu ketenangan. Berbeda dengan meditasi jalan yang masih menggunakan mata untuk melihat jalan.
Seseorang hendaknya duduk bersila dengan badan ditegakkan.
Duduk bersila sesuai dengan kenyamanan masing-masing, tetapi lakukan dengan rileks. Kaki boleh dalam posisi Lotus, setengah lotus, kaki kiri di dalam-kaki kanan diluar atau sebaliknya.
Badan hendaknya ditegakkan (Ujuṃ kāyaṃ paṇidhāya); walaupun tegak bukan berarti tegang. Tegak tetapi tetap rileks.
Keuntungan posisi duduk dengan badan tegak :
1. Dengan badan tegak maka tulang belakang saling menumpuk sehingga memudahkan
meditator bertahan lebih lama; karena tulang belakang yang menumpuk tidak mudah menimbulkan rasa sakit.
2. Dengan badan tegak maka disitu ada unsur semangat
Salah satu rintangan batin yang muncul dalam meditasi adalah Thina-middha atau rasa ngantuk-rasa malas. Posisi duduk dengan badan tegak ketika kemalasan muncul, ketika rasa ngantuk muncul maka akan mudah teratasi karena di dalam badan yang tegak disitu sudah ada unsur semangat.
3. Dengan badan tegak, nafas kita akan lebih berjalan dengan lancar. Bernafas akan lebih lancar. Berbeda dengan kalau posisi badan miring, membungkuk, ataupun mendongak maka nafas menjadi tidak lancar. Apalagi pada meditasi duduk kebanyakan kita menggunakan objek keluar-masuk nya nafas. Maka dengan badan tegak akan melancarkan nafas dan memudahkan kita dalam mengamati objek keluar-masuk nya nafas.
Tegak tetapi RILEKS. Mengapa harus rileks???
Karena di dalam kondisi tubuh yang rileks, disitu ada unsur LETTING GO – ada unsur NON ATTACHMENT; ada unsur ketidak-melekatan. Coba, kalau pikiran kita tegang; kalau pikiran kita menggenggam, kalau pikiran kita melekati sesuatu maka fisik kita juga menjadi tegang. Tetapi kalau batin kita tidak melekat, batin memiliki kualitas LETTING GO – melepas maka fisik kita juga menjadi rileks.
Oleh karena itu dalam meditasi walaupun BADAN TEGAK tetapi TETAP RILEKS. Lantas kemudian, tangan kita baik untuk diletakan di atas pangkuan ataupun di atas paha; tidak perlu menggunakan mudra apapun. Dalam meditasi Buddhist lebih mengacu kepada batin kita, bukan kepada posisi. Posisi memang penting untuk kita gunakan, kita atur dengan sebaik-baiknya untuk membantu mengkondisikan agar batin mudah terkonsentrasi tetapi tidak perlu menggunakan cara-cara yang lain; cukup gunakan cara biasa yang normal yang wajar: tangan diatas paha atau di atas pangkuan saling menumpuk. TANGAN diletakkan dengan RILEKS. MATA terpejam dengan RILEKS.
Dan kita merasakan seluruh tubuh, seluruh jasmani dengan rileks. Make sure – meyakinkan SELURUH JASMANI kita sudah betul-betul dalam kondisi RILEKS. Pada saat jasmani rileks maka kita akan mudah untuk memperhatikan objek keluar masuknya nafas. Saat itulah kita mulai memperhatikan objek keluar masuknya nafas dengan sikap tubuh yang rileks dan dengan kondisi tubuh yang rileks.(sasanasubhasita/hans)