Situbondo (jurnalbesuki.com) - Meski virus monkeypox (cacar monyet) belum masuk ke wilayah Situbondo, namun Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Situbondo meminta warga agar selalu waspada, mengingat penyakit tersebut mematikan.
Bahkan, untuk mengantisipasi masuknya penyakit cacar monyet, Dinkes Kabupaten Situbondo, kembali mengeluarkan surat edaran (SE) kepada seluruh Puskesmas di Kabupaten Situbondo, sesuai SE dari Dinkes Provensi Jatim.
Kepala Dinkes Situbondo, Dwi Herman Susilo memgatakan, orang yang pertama kali dinyatakan positif terkena penyakit cacar monyet baru satu orang. Itupun di DKI jakarta dan sudah mendaptakan penanganan serius. Saat ini, si penderita sudah dinyatakan sembuh.
"Kasus ini hanya satu orang yang terkonfirmasi, si penderita baru pulang dari luar negeri. Bahkan, si pasien berhasil disembuhkan. Selain itu, pihak keluarga berhasil disterielkan,"ujar Dwi Herman Susilo, Rabu (24/8/2022).
Menurut dia, setelah ditemukannya satu kasus cacar monyet tersebut, pihaknya langsung menerima surat edaran (SE) dari Dinkes Provensi Jatim, sebagai upaya kewaspadaan dan bentuk antisipasi dini. Untuk surat yang pertama, pada awal tahun 2022.
Sedangkan SE yang ke dua, turun lagi pada hari senin (22/8/2022) yang lalu . SE tersebut baru akan di edarkan besok (Kamis red-).
“Surat kewaspadaan akan kami kirimkan kepada 20 puskesmas yang ada di 17 kecamatan Kabupaten Situbondo,”bebernya.
Pria yang akrab dipanggil Dwi menegaskan, dengan keluarnya SE kedua ini, pihaknya meminta kepada petugas Puskesmas di Kabupaten Situbondo, untuk melakukan sosialisasi tentang bahaya penyakit cacar monyet, termasuk tentang tats cara mengantisipasinya.
Sebab, belum semua warga mengetahui adanya penyakit ini. Sehingga warga diharapkan paham dengan gejala awal penyakit tersebut.
“Salah satu gejala cacar monyet yaitu sakit kepala, nyeri otot, tubuh lemah dan keluar benjolan yang berisi air. Cacar monyet memiliki perbedaan yang sedikit dengan cacar biasa. Kalau cacar biasa hanya menyerang bagian luar. Kalau cacar monyet selain ful satu badan juga menyerang jantung dan pernafasan. Makanya penyakit ini mematikan,”bebernya.
Lebih jauh Dwi menambahkan, jika penularan cacar monyet. Cacar monyet ini, bukan hanya menyebar dari kontak erat antara manusia. Cacar ini juga bisa ditularkan dari monyet yang terinfeksi cacar. Sehingga warga diminta untuk menghindari kontak erat dengan hewan yang terdapat cacar monyet.
“Hindari monyet yang terdapat luka di sekujur tubuhnya meskipun sudah mati. Namun, jika ada penderita cacar monyet jangan langsung mengganti tempat dan menjaga jarak yang jauh. Soalnya, di Afrika satu dari sepuluh orang yang terserang dipastikan mati” pungkasnya.(fatur)