Situbondo (jurnalbesuki.com) - Untuk mengenang sejarah pembuatan jalan raya pos atau jalan sepanjang 1000 kilometer mulai Anyer hingga Panarukan, saat pemerintahan Gubernur Jenderal Hindia Belanda Herman Willem Daendels 1808-1811, Dinas Parawisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Situbondo, menggelar festival Anyer-Panarukan, Selasa (28/12/2022) malam.
Menariknya, festival untuk mengenang sejarah pembuatan jalan sepanjang 1000 kilometer, yang ditandai dengan pemukulan gong oleh Bupati Karna Suswandi itu, dimeriahkan pertunjukan drama kolosal, yang ditampilkan para seniman di Kota Situbondo.
Pantauan JurnalBesuki dilapangan, selain dihadiri anggota Forkopimda Situbondo, festival Anyer-Panarukan juga mendapat perhatian sejumlah elemen masyarakat Situbondo. Bahkan, meski hujan gerimis ratusan warga tidak beranjak dari tempat duduknya.
Bupati Situbondo Karna Suswandi mengatakan, pihaknya sengaja menggelar kegiatan festival Anyer-Panarukan, karena dirinya terinspirasi dari kegiatan Babat Bondowoso.
“Sehingga saya perintahkan Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Situbondo untuk mengkaji tentang sejarah Anyer-Panarukan,” kata Karna Suswandi.
Menurut dia, pihaknya yakin kalau sejarah pembangunan 1000 Kilometer Jalan Raya Pos Anyer-Panarukan merupakan sejarah yang sangat luar biasa. “Tadi telah kita saksikan bersama pertunjukan drama kolosal tanntang sejarah Anyer-Panarukan yang menggambarkan banyaknya pengorbanan masyarakat Kabupaten Situbondo baik tenaga maupun pikiran bahkan jiwa raga dalam membangun 1000 Kilometer Jalan Raya Pos Anyer-Panarukan,”bebernya.
Masyarakat Situbondo kala itu, lanjut Karna, bekerja membangun 1000 Kilometer Jalan Raya Pos Anyer-Panarukan tanpa di bayar. Mereka kerja rodi atau kerja paksa untuk menyelesaikan akses transportasi untuk kepentingan atau pertahanan pemerintah Hindia Belanda yang dipimpin oleh Herman Willem Daendels.
"Itu dilakukan karena Panarukan penting dan Besuki sangat penting pada zaman Koloneal Belanda. Oleh karena itu, saya bertekat akan mengembalikan masa kejayaan Besuki. Karena wilayah Besuki dan Panarukan mempunyai arti strategis di dalam pembangun perekonomian masyarakat Kabupaten Situbondo,”katanya.
Lebih jauh Karna menambahkan, dengan drama kolosal tersebutv membuktikan bahwa sejarah pembangunan jalan Anyer-Panarukan banyak menelan korban. “Untuk itu, saya berharap dengan menanpilkan drama kolosal sejarah pembangunan 1000 Kilometer Jalan Raya Pos Anyer-Panarukan ini, bukan hanya ingat akan sejarah, tapi bisa menyatukan kita dan dapat menyuburkan semangat persatuan dan kesatuan bangsa dan bisa memotivasi kita agar berjuang sebagaimana masyarakat Situbondo berjuang membangun 1000 Kilometer Jalan Raya Pos Anyer-Panarukan,”katanya.
Pemerintah Kabupaten Situbondo pada masa kini, kata Bupati Karna, juga telah membuka akses jalan dari Dusun Sidomulyo hingga Dusun Merak, Desa Sumberwaru, Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo.
“Jalan ini di buka salah satu bagian dari upaya akses komunikasi, akses kordinasi dan akses pelayanan masyarakat sebagaimana yang diriwayatkan dalam sejarah pembangunan 1000 Kilometer Jalan Raya Pos Anyer-Panarukan. Untuk itu, mari kita semangat mengambil manfaat dari sejarah pembangunan 1000 Kilometer Jalan Raya Pos Anyer-Panarukan,"pungkasnya.(ary)