Situbondo (jurnalbesuki.com) - Kasus pencurian dan keras (Curas) yang dialami korban nenek Sahriyati (72) warga Dusun Keperan, Desa Tanjung Pecinan, Kecamatan Mangaran, Situbondo. Kasus perampokan tersebut menjadi perhatian khusus Kapolres Situbondo, AKBP Dwi Sumrahadi Rakhmanto.
Selain untuk melihat langsung kondisi nenek Sahriyati yang menjadi korban kasus Curas tersebut, namun Kapolres AKBP Dwi Sumrahadi juga memberikan santunan kepada korban. Bahkan, Kapolres Situbondo memberikan atensi, agar petugas terus melakukan penyelidikan, untuk mengungkap kasus curas tersebut.
Namun, dalam menjenguk korban curas nenek Sahriyati yang menjalani rawat jalan di rumahnya, Kapolres AKBP Dwi Sumrahadi Rakhmanto,
didampingi Kasatreskrim AKP Dedhi Ardi Putra, Kapolsek Mangaran AKP Aryo Pandanaran, dan H Untung selaku Kepala Desa (Kades) Tanjung Pecinan, Kecamatan Mangaran.
Kapolres Situbondo AKBP Dwi Sumrahadi Rakhmanto mengatakan, meski satu hari menjabat sebagai Kapolres Situbondo. Namun, sebagai tangggung jawabnya, dirinya langsung turun ke lokasi kejadian, begitu mendapat laporan kejadian curas, dengan korban nenek Sahriyati. Selain kalung emas seberat 10 gram raib, korban mengalami luka di kepala dan dahinya akibat dipukul benda tumpul.
"Saya berharap, tim Resmob dan Polsek Mangaran bersinergi dalam mengungkap kasus curas tersebut. Selain itu, kedatangan kami juga untuk cek langsung TKP kasus curas, sekaligus untuk menjenguk korban yakni nenek Sahriyati dan memberikan bantuan untuk biaya perawatan,"kata AKBP Dwi Sumrahadi Rakhmanto, Sabtu (21/1/2023).
Perwira melati dua yang akrab dipanggil Hadi menegaskan, pihaknya turut sedih melihat kondisi nenek Sahriyati, yang diketahui masih tergolek lemas ditempat tidur, dengan kondisi mengalami luka di bagian kepala dan dahinya, akibat dipukul menggunakan benda keras oleh pelaku curas tersebut.
“Kita saat ini hadir di tengah-tengah masyarakat, memberikan bantuan dan mendoakan nenek cepat sembuh Sahriyati. Semoga kasus ini bisa cepat diungkap untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat Situbondo,“ pungkasnya.(ary)