Selain ditengarai tidak melakukan koordinasi dengan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Situbondo,
namun dalam bersilaturrahim Bupati Situbondo juga menentukan jadwal sendiri, tanpa berkoordinasi dengan pengurus MWC NU. Bahkan, kegiatan silaturrahim tersebut ditempatkan di rumah salah seorang pengurus, bukan di kantor MWC NU di Situbondo secara kelembagaan.
"Kalau bersilaturrahmi ke sejumlah MWC NU, secara kelembagaan seharusnya melibatkan PCNU Situbondo, serta bukan ditempatkan di rumah pengurus. Selain itu, yang diundang seluruh pengurus MWC, namun faktanya hanya melibatkan sebagian pengurus yang dikoordinasikan langsung camat di masing-masing daerah," ujar Khusnul Fuad, salah seorang pengurus MWC NU Mangaran, Selasa (7/3/2023).
Menurutnya, karena Bupati Situbondo Karna Suswandi, terkesan memaksa kehendaknya untuk bersilaturrahmi, sehingga forum pengurus MWC NU Situbondo, yang mewakili sebanyak 11 dari jumlah total sebanyak 18 MWC NU di Situbondo itu, sepakat untuk menolak kegiatan silaturrahmi tersebut.
"Karena Bupati Karna Suswandi tidak melibatkan PCNU dan MWC NU secara kelembagaan. Bahkan, terkesan memaksakan kehendaknya, sehingga pengurus MWC NU sepakat untuk menolak kegiatan silaturrahim tersebut,"katanya.
Hal senada juga disampaikan Zainuri Ghazali, pengurus MWC NU Jangkar mengatakan, pihaknya sangat menyayangkan sikap Bupati Karna Suswandi, yang terkesan arogan tidak menghormati pengurus MWC NU yang lain.
"Kalau mau bertamu ke rumah orang, apalagi ini lembaga tidak memgajak orang yang mau ditamui. Ini seakan akan bupati memiliki segala galanya, emangnya MWC NU bawahan bupati. Kok seenaknya mengatur MWC NU,"ujar Zainuri Ghazali.
Menurut dia, karena Bupati Karna Suswandi terkesan arogan, yang memaksakan kehendaknya bersilaturrahim, dengan cara mengatur jadwal kunjungan yang melibatkan camat di masing-masih kecamatan di Kabupaten Situbondo.
"Sehingga forum pengurus MWC NU, sepakat menolak rencana silaturrahmi Bupati Karna ke MWC NU,"bebernya.
Pria yang akrab dipanggil Bang Jay menegaskan, seharusnya, bupati melakukan koordinasi PCNU untuk melakukan silaturrahmi, dengan agenda yang jelas ke sejumlah MWC NU, bukan membuat rencana sendiri dengan melibatkan camat.
"Itu kan aneh, masak bertamu mengatur jadwal sendiri. Selain melibatkan para camat,"imbuhnya.
Bang Jay menegaskan, dirinya tidak mempersoalkan silaturrahminya, akan tetapi mikanisme dan tata kelembagaan juga harus diutamakan dan hormati.
"Silaturrahmmi itu baik, tapi masak yang diundang hanya dua orang pengurus saja. Padahal satu lembaga di MWC NU itu jumlah ada antara 18 hingga 20 orang,"pungkasnya.