Situbondo(jurnalbesuki.com) - Ada yang menarik dalam momen Rabu Wekasan di Situbondo, seperti yang terjadi di Ponpes Nurul Huda Desa Peleyan, Kecamatan Kapongan, Situbondo, ratusan santri dan warga melaksanakan shalat tolak balak berjamaah hingga rebutan minum air barokah.
Pasalnya, ratusan santri dan warga Situbondo, meyakini pada momen rabu wekasan Allah SWT menurunkan sebanyak 320 ribu balak ke bumi, sehingga agar terhindar dari musibah, mereka melaksanakan shalat tolak balak dan minum air barokah.
Namun, sebelum air suci yang diyakini dapat menyembuhkan segala penyakit, termasuk penyaki hati itu, sebelumnya dibacakan doa selama 1 x 24 jam. Bahkan, juga ada bacaan bacaan tertentu yang diletakkan di dalam bak air suci tersebut.
Ustadz Halim, salah seorang pengurus Ponpes Nurul Huda mengatakan, ini merupakan amaliyah rutin yang dilakukan setiap tahun. Bahkan, dilakukan
sejak jaman pendiri Ponpes Nurul Huda Situbondo, yakni Habib Musthofa Al-Jufri.
"Selain ratusan santri Ponpes Nurul Huda, namun masyarakat sekitar Ponpes juga ikut rebutan untuk minum air barokah, sebagai upaya membentengi diri dari segala macam penyakit dan musibah," ujar Ustadz Halim, Rabu (13/9/2023).
Ustadz Halim menambahkan, sebelum diberikan kepada santri dan warga, didalam air barokah Rabu wekasan tersebut juga telah dimasukan kertas azimat dan tulisan doa.
"Selain minum.air barokah, para santri dan warga sekitar Ponpes Nurul Huda, sebelumnya mereka melaksanakan shalat tolak balak berjamaah dan melakukan tahlil di masjid lingkungan Ponpes,"bebernya.
Pantauan dilapangan, ratusan santri dan warga di sekitar Ponpes Nurul Huda Desa Peleyan, Kecamatan Kapongan, Situbondo, mereka rela bergantian untuk minum air barokah, yang diyakini menyembuhkan segala penyakit pada momen rabu wekasan tersebut.
"Karena saya dan warga yakin, air yang sudah diberi bacaan doa tersebut bisa menyembuhkan segala penyakit,"kata Musleh, salah seorang warga Desa Peleyan, Kecamatan Kapongan.(ary)