Situbondo(jurnalbesuki.com) - Dalam sepekan terakhir ini, terjadi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di kawasan Gunung Argopuro, Situbondo, Jawa Timur. Bahkan, tercatat seluas 70 hektar kawasan hutan dan lahan yang terbakar di kawasan tersebut.
Untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Timur, menutup sementara wisata trek pendakian, sesuai Surat Edaran (SE).2848/K2/BIDTEK/.1/KSA/10/2023.
Kepala BKSDA Jatim Nur Patria mengatakan, penutupan sementara wisata pendakian Gunung Argopuro itu, dilakukan lantaran karhutla terus meluas, sehingga kondisi tersebut membahayakan, jika wisata pendakian terus dilanjutkan.
"Karena Karhutla makin meluas, sehingga kami tutup sementara. Bahkan, hingga kini, kobaran api masih belum padam di kawasan hutan di gunung argopuro," kata Nur Patria, Jumat (27/10/2023).
Menurut dia, ada sejumlah titik spot yang terbakar, seperti spot perkemahan, Hutan Taman Hidup, Sabana Cikasur, Sabana Lonceng dan sabana yang terletak di atas puncak Gunung Argopuro.
"Saat ini, sudah steril pendakian, sebelumnya kami mengevakuasi 5 orang pendaki," katanya.
Pria yang akrab dipanggil Patria menegaskan, tercatat sekitar 70 hektar kawasan hutan yang terbakar, termasuk sabana dan savana di atas Puncak Gunung Argopuro yang terbakar. Data tersebut masih belum akumulasi secara keseluruhan dan diperkirakan akan terus bertambah.
"Untuk ementara api membakar sekitar 70 hektar kawasan hutan di gunung argopuro," katanya.
Sedangkan material yang terbakar, seperti ranting kayu dan rumput tebal yang mengering pada musim kemarau tahun ini. Sehingga bahan tersebut sangat sensitif terhadap api.
"Rumput tebal di Sabana Cikasur jika terkena api mudah terbakar. Apalagi angin bertiup sangat kencang, sehingga kobaran api cepat menyebar,"pungkasnya,.(ary)