Situbondo(jurnalbesuki.com) - Paska terbakarnya empat rumah dan satu toko kelontong milik warga Dusun Tanjung Geger, Desa Tanjung Pecinan, Kecamatan Kota, Situbondo, sebanyak empat Kepala Keluarga (KK) terdampak rumahnya terbakar, terpaksa tinggal ditenda pengungsian, Jumat (3/11/2023).
Tenda pengungsian sepanjang sepanjang 12 meter dan lebar 6 meter itu, didirikan di belakang sebelah barat lokasi terbakarnya empat rumah dan satu toko kelontong tersebut. Mengingat tercatat sebanyak 11 jiwa yang menjadi terdampak.
Koordinator BPBD Situbondo, Puriyono mengatakan, pusdalop BPBD Pemkan Situbondo, mendirikan tenda berukuran besar untuk para terdampak, mengingat empat rumah dan satu toko kelontong yang terbakar, kondisinya rata dengan tanah.
"Sebelumnya, kami sudah dapat perintah dari Bupati Situbondo (Karna Suswandi red-) agar mendirikan tenda berukuran besar, dan juga atas usulan dari Pemdes Tanjung Pecinan,"katanya,.
Pria yang akrab dipanggil Ipung menambahkan, jika tenda yang didirikan berukuran 6×12 meter, tenda tersebut cukup untuk menampung 11 jiwa yang menjadi terdampak, yang diketahui masih satu keluarga.
"Kami juga prihatin melihat para korban. Pasca kebakaran mereka hanya tidur di halaman rumah tanpa tabir penutup. Semoga saja tenda yang kami pasang bermanfaat,"bebernya.
Kata dia, semua korbam tidak mau mengungsi ke rumah tetangganya. Alasannya korban yang mau numpang istirahat terlalu banyak, sehingga mereka memilih untuk tetap betistirahat di area rumahnya.
"Kalau yang jadi korban kebakaran hanya satu KK mungkin bisa numpang sama tetangganya. Karena yang jadi lorban banyak ya tinggal di halaman rumahnya,"imbuhnya.
Ipung menegaskan, paska didirikan tenda, sejumlah instansi mulai berdatangan untuk memberikan bantusn semabako. Salah satunya anggota Polsek Mangaran.
"Saya lihat sudah banyak bantuan yang berdatangan, salah satunya sembako dari anggota Polsek Mangaran,"pungkasnya.(ary)