Namun, dalam melakukan klarifikasi atas pernyataannya tersebut, pria yang diketahui pernah menjabat sebagai ketua falakiyah PCNU Situbondo minta maaf. Bahkan, permintaan maaf tersebut disampaikan dihadapan jajaran pengurus PCNU Situbondo.
"Sebetulnya saya tidak pernah berniat untuk melecehkan PCNU Situbondo, saat penentuan awal Ramadhan 1445 Hijriah. Namun, saya hanya ingin memberi motivasi agar PCNU membeli alat teropong canggih,"ujar ustadz Irpan Hilmi, Sabtu (16/3/2024).
Menurutnya, meski dirinya tidak bermaksud melecehkan PCNU Situbondo, dengan cara membandingkan Ormas lain yang mempunyai teropong canggih, namun sebagai warga nahdliyin dirinya minta kepada jajaran PCNU Situbondo.
"Oleh karena itu, sekali lagi saya minta maaf atas pernyataan tersebut. Selain bermaksud untuk guyon dan memberikan motivasi. Hanya saja, saya mengucapkan didepan umum,"kata Irpan Hilmi.
Sementara itu, Sekretaris PCNU Situbondo Ustadz Hoky Rahman mengatakan, pihaknya sengaja mengundang ustad Irpan Hilmi ketua BHR Situbondo, terkait pernyataannya dinilai melecehkan PCNU Situbondo, agar dia melakukan klarifikasi didepan jajaran pengurus PCNU Situbondo dan didepan media.
"Selain meminta maaf, ketua BHR Kabupaten Situbondo juga menulis surat pernyataan, untuk tidak mengulangi perbuatannya lagi, yakni memberikan statemen yang dinilai melecehkan PCNU Situbondo didepan umum,"kata ustadz Holky Rahman.
Menurut dia, meski dia mengaku tidak bermaksud melecehkan, yakni untuk memberikan motivasi kepada PCNU Situbondo, agar membeli alat teropong canggih, namun motivasi tersebut tidak sepantasnya diucapkan didepan umum. Apalagi saat itu, banyak Ormas lain yang hadir.
"Makanya, saya mengundang untuk melakukan klarifikasi didepan para pengurus PCNU Situbondo, Alhamdulillah dalam klarifikasi dia (Irpan Hilmi red-) mengaku kesalahannya dan meminta maaf secara terbuka,"ucap Holky Rahman.
Lebih jauh ustadz Holky menjelaskan, karena statemen yang tidak pantas itu, dilakukan berulangkali didepan umum. Saat itu, para pengurus PCNU Situbondo sempat menyangsikan ketua BHR Situbondo sebagai warga nahdliyin.
"Masak warga NU mencibir ormasnya sendiri. Makanya, para pengurus menyangsikan sebagai warga nahdliyin. Apalagi dia menduduki jabatan sebagai wakil ketua lembaga falakiyah di PCNU Situbondo,"pungkasnya.(ary)