Situbondo (jurnalbesuki.com) - Meski sebanyak 860 jamaah haji asal Kabupaten Situbondo, direncanakan akan kembali ke tanah air pada 7 Juli 2024 mendatang. Namun, Kementerian Agama (Kemenag) Situbondo, sudah menyiapkan lokasi penjemputan.
Tujuannya, selain untuk menghemat waktu dan memberi kemudahan untuk para penjemput. Namun, juga untuk mencegah terjadinya kemacetan arus lalulintas, akibat banyaknya keluarga yang menunggu kedatangan ratusan jamaah haji di jalan.
Ada sejumlah lokasi yang sudah disiapkan untuk penjemputan, seperti di Polsek Besuki, Alun-Alun Situbondo, Alun-Alun Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo dan taman Panji Kidul, Kelurahan Mimbaan, Kecamatan Panji, Situbondo.
H Saiful Ali, salah seorang staf Haji dan Umrah pada Kemenag Situbondo mengatakan, ratusan jamaah haji Situbondo, dijadwalkan akan tiba di asrama haji, Sukolilo, Surabaya pada tanggal 7 Juli 2024 dini hari. Selanjutnya, pada pagi hari mereka langsung diantar menggunakan kendaraan bus ke Situbondo.
"Pemetaan lokasi penjemputan jamaah haji di Situbondo ini untuk mengurai kepadatan agar tidak menumpuk pada satu titik. Sehingga tidak menggangu arus lalu lintas kendaraan di jalur pantura Situbondo," ujar H Saiful.Ali, Selasa (2/7/2024).
Menurut, sebanyak 860 jamaah haji asal Kabupaten Situbondo
yang akan pulang, mereka dari tiga kelompok terbang (kloter), yakni kloter 53, kloter 54 dan kloter 55.
"Kami siapkan lokasi penjemputan yang berbeda, untuk mencegah kemacetan kendaraan. Sehingga jamaah dan keluarganya bisa pulang lebih cepat ke rumahnya masing-masing,"bebernya.
Lebih jauh H Ali menjelaskan, meski pihaknya sudah menyiapkan lokasi penjemputan, namun sejumlah keluarga meminta kepada Kemenag untuk menjemput langsung di asrama haji, Surabaya. Mereka tidak sabar ingin cepat bertemu.
"Kami menghimbau supaya menjemput di Situbondo. Tapi mereka lebih memilih langsung ke Surabaya. Ya kami tidak dapat melarang,"katanya.
H Ali menjelaskan, sebelum pihaknya memberikan remomendasi penjemputan ke Surabaya, pihaknya meminta kepada keluarganya untuk menulis surat pernyataan. Sehingga ketika terjadi sesuatu bukan lagi menjadi tanggungjawab Kemenag melainkan tanggungjawab pihak keluarga.
"Sebetulnya kami sudah menyediakan fasilitas kendaraan untuk membawa para jamaah pulang ke Situbondo. Sehingga pulangnya bisa bersama-sama,” pungkasnya.(ary)