Yazid Hasyim, Pengusaha Kerajinan yang Terjun ke Dunia Politik

Iklan Semua Halaman

Yazid Hasyim, Pengusaha Kerajinan yang Terjun ke Dunia Politik

17/07/2024


Situbondo (jurnalbesuki.com) -  Mengenal lebih dekat Yazid Hasyim, anggota DPRD Kabupaten  Situbondo terpilih dari Partai Kebangkitan Bangsa  (PKB)  pada Pemilu Legislatife (Pileg) 14 Februari 2024 lalu, Daerah Pemilihan (Dapil) V Situbondo,  yang meliputi Kecamatan Kendit dan Kecamatan Panarukan.


Pria kelahiran 02 Februari 1981 asal Desa Kilensari, Kecamatan Panarukan Situbondo ini, sukses menjadi anggota DPRD Kabupaten Situbondo untuk lima tahun kedepan, yakni periode 2024-2029, setelah dalam Pileg tahun 2024 mendulang sebanyak 3.600 suara.


Namun, sebelum terjun ke dunia politik sejak awal tahun 2023 lalu, dia memilih  bergabung ke Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Situbondo. Mesli ayah  tiga anak ini dikenal sebagai pengusaha kerajinan kerang  yang sukses. Bahkan, hasil kerajinan kerangnya dikirim ke Pulau Bali.


"Saya menggeluti usaha kerajinan  kerang sejak 18 tahun lalu. Saat ini, saya  sudah memperkerjakan sebanyak  20 orang pekerja. Meski saya terpilih sebagai anggota DPRD Situbondo, namun saya akan tetap menjalankan  usaha kerajinan kerang tersebut,"ujar Yazid Hasyim, saat ditemui di rumahnya, Rabu (17/7/2024).


Pria yang akrab dipanggil Yazid menjelaskan, ada sejumlah faktor yang mendorong dirinya untuk terjun ke dunia politik, salah satunya dorongan dari masyarakat Desa Kilensari, mengingat selama ini mereka tidak dapat menyampaikan aspirasinya.


"Sehingga dengan dorongan sejumlah elemen masyarakat Desa Kilensari, saya mantab untuk  bergabung dengan PKB Situbondo, dan Alhamdulillah saya mendulang sebanyak 3.600 suara hingga terpilih, meski saya tergolong sebagai pendatang baru,"ujar Yazid.


Yazid menegaskan, ada faktor lain yang juga  mendorong dirinya untuk terjun ke dunia  politik, seperti ingin meningkatkan kesejahteraan masyarakat Situbondo, dengan kebijakan yang  berpihak ke rakyat, dan mewujudkan masyarakat Situbondo  yang bekarakter, bermoral dan beretika.


"Mengingat, selama  ini sejumlah tempat yang sakral di  Kabupaten Situbondo sering dijadikan  tempat untuk  berjoget, yang terkesan tidak beretika dan bermoral, sehingga menghilangkan  karakter Situbondo  sebagai Kota Santri,"bebernya.


Lebih jauh Yazid menambahkan, dirinya juga ingin mewujudkan pemerintahan yang bersih,  bebas dari praktik korupsi kolusi dan nepotisme (KKN), mengingat saat ini, dirinya menilai birokrasi di Pemkab Situbondo amburadul, dengan banyaknya pejabat asal Pemkab  Bondowoso,  yang mengisi jabatan eselon II dilingkungan Pemkab Situbondo.


"Selain itu, dalam periode pemerintahan sekarang,  banyak para kontraktor dari luar Situbondo,  yang mendapat pekerjaan   fisik di Kabupaten Situbondo. Sementara  para kontraktor lokal  tidak dapat pekerjaan,  dengan sumber anggaran APBD Situbondo,"pungkasnya.(ary)