Akibatnya, sekujur tubuh korban bersimbah darah, dengan kondisi mengalami lima luka bacok di bagian kepala dan tubuhnya. Bahkan, korban terkapar dilokasi kejadian, Tolak langsung mengikat tangan dan kaki korban ke arah belakang di areal tanaman jagung miliknya.
Diperoleh keterangan, terungkapnya Sanito menjadi korban pembacokan itu, berawal saat salah seorang kerabatnya, yakni Hosni (42) asal Dusun Nyamplong, Desa Sumberanyar, Kecamatan Banyuputih, sedang mencari rumput untuk pakan ternaknya di areal sekitar lokasi kejadian.
Saat itu, Hosni mendengar adanya suara keributan. Selanjutnya, Hosni mendatangi arah suara tersebut, dan mendapati tubuh korban Sanito bersimbah darah, dengan kondisi mengalami sejumlah luka bacok di kepala dan tubuhnya, serta kaki dan tangan terikat ke arah belakang.
Mendapati korban bersimbah darah dan kaki serta tangannya terikat, Hosni bersama dua orang temannya, mereka langsung membuka tali yang mengikat korban. Selanjutnya, korban langsung dievakuasi ke RSU Asembagus, Situbondo untuk mendapatkan perawatan.
"Saat saya dan dua orang teman membuka tali, yang mengikat tangan dan kaki korban Sanito ke arah belakang, saya sempat diancam oleh terlapor Tolak,"ujar Hosni, saat melaporkan ke Polsek Banyuputih, Situbondo, Jumat (9/8/2024).
Kapolsek Banyuputih, Situbondo AKP Muhammad Sulaiman membenarkan laporan kasus pembacokan tersebut, yang mengakibatkan korban Sanito mengalami sejumlah luka bacok di tubuhnya. Bahkan, hingga kini korban Sanito masih menjalani perawatan di RSU Asembagus.
"Namun, karena terlapor Tolak juga mengalami luka di sebagian tubuhnya, sehingga keluarga Tolak juga melaporkan Sanito ke Mapolsek. Jadi, dalam kasus penganiayaan atau pembacokan ini keduanya saling lapor, namun keluarga Tolak baru melaporkan sore ini,"ujar AKP Muhammad Sulaiman.
Menurut dia, dalam kasus saling lapor ini, penyidik mengamankan barang bukti kaos, kemeja, dan celana pendek yang dikenakan Sanito, semua barang bukti tersebut ada bercak darahnya.
"Dalam kasus saling lapor menjadi korban pembacokan ini, penyidik belum dapat memeriksa keduanya, mengingat keduanya sama menjalani rawat inap, meski sebelumnya Tolak hanya rawat jalan,"kata AKP Muhammad Sulaiman.(ary)