Selain itu, sebanyak 8 ton arang siap ekspor juga hangus terbakar. Bahkan, kondisi gudang dan 8 ton aranya rata dengan tanah. Meski demikian, tidak korban jiwa maupun korban luka, dalam peristiwa kebakaran yang terjadi sekitar pukul 02.00 WIB.
Pasalnya, saat kejadian gudang yang digunakan untuk menyimpan dan memproduksi arang itu, dalam kondisi kosong tidak ada penjaganya, sementara pemiliknya ada ada di rumahnya di Dusun Gelidik, Desa Sumberrejo, Kecamatan Banyuputih.
Diperoleh keterangan, pertama kali kebakaran gudang yang juga digunakan untuk memproduksi arang itu, diketahui oleh Sugiyono salah seorang karyawan pabrik arang tersebut, sehingga dia langsung berteriak minta tolong, dan menghubungi Kusnadi selaku pemiliknya.
Mengetahui gudang dan tempat untuk memproduksi arang terbakar sekitar pukul 02.00 WIB, puluhan warga sekitar langsung memadamkan kobaran api menggunakan alat seadanya. Namun, karena saat kejadian angin bertiup sangat kencang, sehingga kobaran api cepat menyebar dan membakar 8 ton arang siap untuk di ekspor.
Bahkan, begitu kobaran api menyebar ke seluruh gudang, petugas Damkar Pemkab Situbondo berjibaku memadamkan kobaran api. Kobaran api baru dapat dipadamkan, sekitar tujuh jam setelah kejadian. Itupun kondisi gudang dan 8 ton arah sudah rata dengan tanah.
"Saat kejadian, saya sedang ada di rumah, saya baru tahu gudang dan 8 ton arang siap dikirim terbakar, setelah saya dihubungi oleh salah seorang karyawan,"ujar Kusnadi, Kamis (1/8/2024).
Sementara itu, Plt Kapolsek Banyuputih, Situbondo Iptu Liskurr Rahman membenarkan, jika gudang untuk menyimpan dan untuk memproduksi arang milik korban Kusnadi terbakar, dengan kerugian materi diperkirakan mencapai Rp45 juta.
"Sedangkan untuk penyebab kebakaran tersebut, masih dalam tahap penyelidikan petugas. Dengan kerugian materi diperkirakan mencapai Rp45 juta,"kata Iptu Liskur Rahman.(ary)