Pasalnya, meski jembatan yang menghubungkan antara Situbondo-Banyuwangi itu, diketahui sudah enam bulan lalu rusak. Namun, hingga kini, jembatan didepan BLK belum diperbaiki, dengan alasan yang tidak jelas.
"Aksi bakar tumpukan ini sebagai bentuk protes kepada Pemkab Situbondo, yang terkesan tutup mata. Padahal, dilokasi jembatan yang rusak sering terjadi kecelakaan lalu lintas,"ujar Lubis, salah seorang koordinator aksi, Rabu (21/8/2024).
Menurut dia, selain membakar tumpukan kayu sebagai bentuk protes terhadap dinas terkait di Pemkab Situbondo dan Pemprov Jatim, yang terkesan tutup mata. Bahkan, untuk menutupi jembatan rusak tersebut, Pemkab Situbondo hanya dipasang pembakar pembatas.
"Sehingga jalur pantura didepan kantor BLK Situbondo terlihat kumuh. Padahal, jembatan yang rusak itu di jalur pantura, yang menghubungkan antara Situbondo-Banyuwangi,"beber Lubis.
Hal senada juga diungkapkan seorang pemotor bernama Anton, pihaknya tidak habis pikir dengan kebijakan dinas terkait, baik di Pemkab dan Pemprov Jatim, yang terkesan membiarkan jembatan rusak. Meski dilokasi banyak pemotor yang terjatuh.
"Sudah banyak pemotor yang terjatuh di jembatan rusak tersebut. Meski demikian, belum ada perhatian dari dinas terkait untuk memperbaikinya,"kata Anton.(ary)