Seperti yang diungkapkan Bakal Calon Bupati (Bacabup) muda Situbondo, yakni Yusuf Rio Wahyu Prayogo dalam memaknai hari kemerdekaan, sesuai konsep awal merdeka berasal dari kata Mahardika, berarti kaya, sejahtera atau terbebebas dari belenggu.
"Kalau direfleksikan menjadi dasar berfikir, dan
kita kontekstualisasi ke Situbondo menjelang tahun dan bulan politik. Apakah kita sudah merasa betul-betul sudah keluar dari belenggu pihak tertentu di dalam menyalurkan aspirasi politik,"kata Mas Rio Patennang, Minggu (18/8/2024).
Menurut dia, dalam menganut sistem demokrasi, itulah yang diperjuangkan oleh para pejuang bangsa dari yang awalnya Indonesia dibelenggu oleh Belanda, kemudian bisa dilihat bagaimana feodolisme dalam bentuk monarki itu juga bersenggama, dengan para penjajah yang keluar dari konsepsi demokrasi itu, yang dicanangkan sebagai status kekuatan berbangsa dan bernegara
'Kemudian kalau kita melihat dari 79 tahun, apakah kita ini benar-benar bisa mengekspresikan kemerdekaan sungguh-sungguh, kita mengambil contoh Situbondo misalnya, apakah ruang publiknya itu berjalan seperti yang dipikirkan oleh para filosofi, bagaimana seorang komunitas di dalam masyarakat itu benar-benar bisa mandiri berpikir dan bisa menggelorakan semangat di ruang publik,"bebernya.
Mas Rio Patennang menjelaskan, hari ini, pihaknya berbicara kemerdekaan, tapi hari ini juga pihaknya kadang-kadang merasakan belenggu. Nah,
belenggu itulah yang kemudian ingin dibongkar.
"Makanya dengan hadirnya Saya Mas Rio Patennang di dalam proses politik di Pilkada Situbondo, saya akan membongkar semua belenggu tersebut,"katanya.
Lebih jauh Mas Rio menjelaskan, warga Situbondo bisa melihat bagaimana dirinya mempresentasikan diri ditengah masyarakat, apakah dirinya mengambil jarak tertentu dengan masyarakat, sedemikian saya membangun Egaliter di tengah masyarakat, bahkan dirinya bisa ditemui di mana saja, ngobrol dengan siapa saja.
"Saya menarasikan banyak hal itu bebas. Kerena apa, karena saya memahami kebutuhan mendasar kita kedepan harus dikerangkai betul, harus punya rekomendasi betul bahwa kita harus merdeka. Merdeka dengan arti se sungguhnya, merdeka kita tidak boleh terbelenggu dengan ketakutan dengan apapun itu daftarnya. Bahwa ada penghargaan itu persoalan yang berbeda,"katanya.
Mas Rio menjelaskan, jika demokrasi itu memiliki satu karakter bagaimana ketika semua orang merasa bahwa hanya satu orang atau ada pengakuan secara sukarela terhadap sesuatu, itu puncak dari demokrasi menurut dirinya.
"Tetapi kalau kemudian posisi seperti itu dibentuk oleh sebuah tekanan, oleh sebuah katakanlah karakter kepemimpinan yang justru itu sangat hegomoni dan dominatif saya kira itu akan menjauhkan posisi Situbondo yang masih posisi paling buncit di dalam ukuran makro ekonomi kita itu untuk mengejar kita sangat sulit,"ucapnya.
Makanya, untuk mengartikan kemerdekaan itu kita bikin satu video dan sudah ada di TikTok saya bahwa kemerdekaan itu harus didasari dipondasikan betul sebagai titik pijak untuk naik kelas.
'Untuk naik kelas butuh seperangkat mindset kita sebagai anak-anak muda bahwa kita itu punya keyakinan dan tidak boleh terbelenggu, instrumennya apa, harus kembali ruang publik,"ujar Mas Rio.
Menurutnya, jika keputusan yang diambil manakala nanti dirinya terpilih jadi Bupati Situbondo, keputusannya itu harus betul dari pikiranj dari masyarakat, bukan kemudian dirinya mau A harus eksekusi A, saya mau B kemudian harus eksekusi B, mau ini mau ini harus dieksekusi, hal itu tidak boleh terjadi.
"Dalam politik ada namanya eksekutif, ada Namanya legislatif, ada namanya Bupati ada namanya DPR, tapi di luar itu ada publik yang mengawasi dan itu harus dilibatkan.Nah kalau sudah dilakukan. Maka kita bisa mengatakan bahwa kita sudah merdeka,"katanya.
Komitmen dirinya akan live tiktok Di setiap rapat baik internal, maupun eksternal antar lembaga, itu bukti bahwa dirinya ingin melibatkan semua unsur masyarakat didalam proses pengambilan keputusan kalau saya terpilih.
"Nah kalau itu sudah saya lakukan sebagai bupati, maka saya percaya Situbondo itu akan melesat, karena halangan2 yang ada itu sudah bisa disalurkan melalui forum. Kalau tidak kita sama hanya dengan jalan ditempat, karena ekspresi, kreativitas, saluran politik, aspirasi, penyaluran,"pungkasnya.(ary)