Pasalnya, ada delapan titik kebakaran di kawasan Gunung Arguporo, Desa Baderan, Kecamatan Sumbermalang, sehingga kondisi tersebut membahayakan para pengunjung.
Kepala Balai BKSDA Jawa Timur, Nur Patria menyatakan penutupan wisata pendakian dilakukan sejak Selasa (3/9/2024). Sesuai dengan surat edaran (SE) Nomor 1633/K2/BIDTEK.1/KSA/9/2024.
"Sejak hari ini (Selasa red-), pos pendakian gunung Arguporo, terakhir petugas berhasil mengevakuasi 6 orang pendaki," kata Nur Patria Selasa (3/9/2024).
Menurut dia, kebijakan penutup sementara dilakukan, karena kebakaran hutan di Gunung Argopuro cukup membahayakan, untuk mengantisipasi adanya korban, yakni tersebar delapan titik dan sulit dipadamkan, karena lokasi kebakaran tidak bisa dijangkau oleh petugas.
"Karena lokasi kebakaran sulit dijangkau, karena berada di lereng bukit dan gunung, terakhir tercatat ada 8 titik api sejak tadi malam. Makanya, kami mengambil kebijakan menutup sementara,"bebernya.
Lebih jauh Nur Patria menegaskan, pihaknya langsung mengutus petugas untuk memantau titik api. Total petugas yang berada di lapangan 6 orang. Para petugas saling pantau antar wilayah di Kabupaten Situbondo dan Probolinggo dengan komunikasi handphone.
"Selain lokasi ada di bukit terjal, namun petugas yang jalan kaki 6 jam belum sampai ke lokasi,"katanya.
Nur Patria menduga, pada delapan titik yang terbakar di kawasan Gunung Arguporo, diduga merupakan sisa-sisa rumput dan ilalang, yang tidak terbakar sejak tahun lalu.
"Meski lokasi yang terbakar kawasan bukit yang terjal, namun kami tetap berupaya untuk memadamkan kobaran api tersebut, agar kebakaran di gunung Arguporo tidak meluas, sehingga wisata pendakian cepat dibuka,"pungkasnya.(ary)