Tukang Becak di Situbondo, Ditemukan Tewas di Toilet Pasar Panarukan

Iklan Semua Halaman

Tukang Becak di Situbondo, Ditemukan Tewas di Toilet Pasar Panarukan

10/09/2024

Situbondo (jurnalbesuki.com)  - Seorang pria lanjut usia (Lansia) bernama Sumar (65) warga Dusun Pesisir, Desa Kilensari, Kecamatan Panarukan,  Kabupaten Situbondo, ditemukan tewas di dalam  toilet pasar Panarukan, Selasa (10/9/2024).


Bahkan, saat ditemukan oleh Briyan Alam Setiawan (27), penjaga toilet pasar Panarukan,  pria yang berprofesi tukang becak kondisinya duduk didekat kloset. Sedangkan disampingnya ditemukan tas pinggang  berisi uang sebesar Rp224.000 dan obat bodrex dan ultraflu.


Diperoleh keterangan, sebelum ditemukan tewas di dalam toilet, sebelumnya kakek Sumar ijin untuk ke toilet kepada Briyan. Ironisnya,   hingga  30 menit korban tidak keluar, sehingga  Briyan mencoba untuk memanggil korban, namun panggilannya tidak direspon.


Nah, karena merasa curiga Briyan terpaksa mendobrak pintu toilet, dan ternyata kakek Sumar ditemukan meninggal, dengan kondisi duduk didekat kloset. Mengetahui korban meninggal, pihaknya langsung ke Koramil dan Polsek Panarukan, Situbondo.


Mendapat laporan ada penemuan mayat di toilet pasar Panarukan, Situbondo, petugas Polsek setempat langsung mengevakuasi mayat korban ke kamar mayat RSU dr Abdoer Rahem Situbondo, untuk dilakukan otopsi.


"Sebelum ditemukan meninggal  korban ijin untuk ke toilet, namun karena lama tidak keluar dari dalam toilet, sehingga saya langsung mendobrak pintu toilet, dan ternyata kakek Sumar meninggal,"kata Briyan, Selasa (10/9/2024).


Kapolsek Panarukan, Situbondo Iptu Jumantoro  mengatakan, begitu mendapat informasi ada penemuan mayat, petugas langsung turun ke lokasi kejadian. Karena pihak keluarga menolak untuk diotopsi, dan  di sekujur tubuhnya  tidak ditemukan adanya tanda-tanda  kekerasan.


“Sehingga kami menyerahkan jasad kakek Sumar  kepada keluarganya untuk dimakamkan. Namun, sebelum jasadnya diserahkan, perwakilan keluarga disuruh menulis surat pernyataan. Diduga kuat, kakek Dafir meninggal akibat penyakit jantung dan asma  yang dideritanya,”ujar Iptu Adri Jumantoro.(ary)