Foto: Hasil capture layar google |
Situbondo (jurnalbesuki.com) - Dikeroyok puluhan anggota geng motor, wajah seorang remaja berinisial AS (16) warga Kecamatan Banyuglugur, Situbondo babak belur, dengan kondisi ada tiga benjol di kepala bagian atas, leher dan hidung bengkak serta mengalami luka gores.
Saat ini, kasus pengeroyokan yang terjadi di sekitar taman bunga di Alun-alun Kota Kecamatan Besuki, Situbondo pada Jumat (11/10/2024) sekitar pukul 23.00 WIB, dengan terlapor tiga anggota geng motor Senyap, yakni MD, AF, dan RF, para terduga pelaku diketahui masih berstatus sebagai pelajar.
Bahkan, salah satu terduga pelaku pengeroyokan terhadap korban AS, diketahui pernah memeras almarhum FR (15), siswa MTs yang meninggal akibat dikeroyok di lapangan Desa Kalianget, Kecamatan Banyuglugur, Situbondo pada pertengahan Mei 2024 lalu.
"Saya masih ingat, dua hari sebelum almarhum FR dikeroyok dan meninggal, AF sempat narget almarhum FR. Mengingat saat itu, almarhum bersama saya. Sementara almarhum FR dan AF merupakan teman sekolah,"ujar korban.AS, saat dihubungi melalui ponselnya, Minggu (13/10/2024).
Diperoleh keterangan, aksi pengeroyokan yang dialami korban AS pada Jumat (11/10/2024) lalu, berawal saat korban sedang duduk di sekitar traffick light di Alun-alun Kota Kecamatan Besuki sembari menunggu temannya. Tiba-tiba ada dua pemotor yang mendekati korban.
Bahkan, kedua pemotor tersebut langsung memukul korban, sehingga terjadi perkelahian satu lawan dua. Namun, dalam perkelahian kedua pemotor memilih mundur dan mengundang puluhan temannya, yang diketahui anggota geng motor senyap. Selanjutnya, korban dikeroyok oleh puluhan anggota geng motor senyap.
Selain dipukul menggunakan tangan kosong, korban juga mengaku ditendang oleh puluhan anggota geng motor senyap. Sadar korban AS dikeroyok puluhan anggota geng motor, yang disebut-sebut ketuanya berinisial AF dan IK, korban langsung kabur dan bersembunyi, dengan kondisi wajahnya babak belur.
"Saat saya bersembunyi, puluhan anggota geng motor tetap mencari saya keliling alun-alun Besuki, sembari menggeber-geber motornya yang menggunakan knalpot brong. Selanjutnya, dengan diantar orang tua almarhum FR, saya diantar melaporkan kasus pengeroyokan tersebut ke Polres Situbondo,"ujar korban AS.
Sementara itu, Kasi Humas Polres Situbondo Iptu Akhmad Sutrisno, saat dikonfirmasi kasus pengeroyokan tersebut melalui ponselnya tidak diangkat. Selain itu, saat dikonfirmasi melalui aplikasi WA juga tidak dibalas.(ary)