"Dengan selesainya bisnis lobster yang berjalan dengan sempurna di Vietnam, kesuksesan tersebut patut disyukuri,"ujar HRM Khalilur R Abdullah Sahlawiy, Senin (30/9/2024).
Menurut dia, setelah melakukan.evaluasi selama 5 bulan merancang bisnis di negara Vietnam. Hasilnya, konsep usahanya telah paripurna.
"Sehingga saya nanti akan membuat secara simultan, dengan usaha yang sama di Indonesia,"ujar pria yang akrab dipanggil Jhi Lilur.
Jhi Lilur menambahkan, untuk bisnis batubara, pihaknya membuka perusahaan lokal di Negara Vietnam. Bahkan, pihaknya menjadikan warga lokal sebagai direksi di sejumlah perusahaan Indonesia di Negara Vietnam.
"Selanjutnya merilis LC sendiri dari perusahaan lokal Vietnam yang dipimpim tim direksi dari Indonesia, untuk perusahaan sendiri di Indonesia," tegasnya.
Untuk membeli batubara dari tambang sendiri di Indonesia. Kelima membeli batubara dari tambang yang dimodali di Indonesia dan keenam menjual batubara secara retail di Vietnam.
"Lalu untuk ketujuh, Menjual Batubara pada Pemenang Tender suplai PLTU di Vietnam,"bebernya.
Bagaimana dengan usaha batubara di Indonesia? Secara simultan dengan rencana hegemoni suplai batubara di Vietnam, maka penguasaan tambang batubara di Indonesia harus kembali dijalankan.
"Yang mengajukan IUP batubara baru. Kedua, membeli tambang batubara dan ketiga, membiayai penambangan batubara,"katanya.
Jhi Lilur mengatakan, khusus untuk budidaya lobster Sesuai Permen KKP Nomor 7 Tahun 2024, bahwa berbudi daya lobster ada dua jenis. Pertama, berbudi daya lobster di Indonesia dan kedua, berbudi daya lobster di luar negeri atau di negara yang sudah membuat perjanjian budi daya dengan pemerintah Republik Indonesia-RSV (Republik Sosialis Vietnam),"pungkasnya.(ary)