Selain itu, salah seorang pemilik rumah terdampak angin kencang bernama Hosniye (46), terluka di bagian kepalanya akibat tertimpa reruntuhan rumahnya. Sehingga korban harus menjalani perawatan di Puskesmas Mlandingan, Situbondo.
Dua terdampak bencana angin puting beliung tersebut, yakni Bidi (49), kondisi bangunan rumahnya rusak total, kerugian materi mencapai Rp50 juta, dan Sandra (35), dengan kondisi bangunan rumahnya hanya atapnya rusak, kerugian materi mencapai Rp3,5 juta.
Diperoleh keterangan, sebelum dua rumah warga dusun lucu diterjang angin kencang, sebelumnya hujan deras yang disertai angin kencang melanda kawasan perbukitan tersebut. Namun, tiba-tiba angin puting beliung menerjang dua rumah warga tersebut.
Mendengar suara gemuruh dan angin kencang, Hosniye yang sedang tidur langsung keluar untuk menyelamatkan diri. Sayangnya, kepala korban tertimpa reruntuhan rumahnya, sehingga korban harus menjalani perawatan di Puskesmas Mlandingan.
"Saat kejadian, saya sedang tidur di dalam rumah, sementara suami (Bidi red-) membeli pupuk di kios. Saya terbangun dari tidur mendengar suara gemuruh, namun saat berusaha menyelamatkan diri, kepala saya justru tertimpa reruntuhan kayu,"ujar Hosniye, Minggu (10/11/2024).
Sementara itu, Kepala BPBD Kabupaten Situbondo Sruwi Hartanto mengatakan, setelah mendapat informasi ada bencana angin puting beliung, petugas Pusdalop langsung berkoordinasi dengan Forkoimca Mlandingan dan perangkat desa setempat.
"Selanjutnya, petugas Pusdalop melakukan pendataan dan ikut bergotong royong bersama warga setempat. Jumlah total kerugian materi akibat bencana angin puting beliung diperkirakan mencapai Rp53,5 juta,"kata Sruwi Hartanto.(ary)