Situbondo (jurnalbesuki.com) - Meski angka laka lantas menurun selama 2024 hingga mencapai 20 persen. Namun, tercatat sebanyak 107 nyawa melayang, dari jumlah total kasus 386 laka lantas di jalur pantura Situbondo, Jawa Timur.
Sedangkan korban laka lintas yang menderita luka berat (LB) sebanyak sembilan orang, korban menderita luka ringan (LR) sebanyak 546 orang. Untuk kerugian materi mencapai Rp1,201 miliar.
Ironisnya, untuk pelanggaran lalu lintas, justru meningkat cukup signifikan selama tahun 2024, tercatat sebanyak 2.564 lalu lintas. Padahal, pada tahun 2023 lalu tercatat sebanyak 2051 pelanggaran.
"Meningkatnya pelanggaran lalu lintas ini, menjadi perhatian khusus petugas lantas Polres Situbondo, untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam berlalulintas,"ujar Kapolres Situbondo AKBP Rezi Dharmawan, Selasa (31/12/2024).
Menurutnya, menurunnya angka laka lantas selama tahun 2024 sebesar 20 persen, justru berbanding terbalik dengan meningkatnya pelanggaran. Untuk tahun 2023 lalu laka lantas sebanyak 544 kasus, korban meninggal sebanyak 137 orang.
"Untuk tahun 2024, tercatat sebanyak 386 kasus laka lantas, dan korban meninggal sebanyak 107 orang sepanjang jalur pantura Situbondo,"katanya.
Lebih jauh AKBP Rezi menjelaskan, meski angka laka lantas selama tahun 2024 menurun hingga mencapai 20 persen di jalur pantura Situbondo. Namun, pihaknya tetap menekan agar angka laka lantas terus turun.
"Mengingat jalur pantura Situbondo merupakan jalur terpanjang di Jawa Timur. Sehingga petugas lantas Polres Situbondo, memasang rambu-rambu dan banner himbauan di sepanjang jalur pantura Situbondo," pungkasnya.(ary)