petugas gabungan, saat membersihkan material ksyu dan sampah di jalan desa kendit. |
Situbondo (jurnalbesuki.com) - Penanganan paska bencana banjir bandang yang menerjang sebanyak 86 rumah warga di Desa Kendit dan Desa Tambak Ukir, Kecamatan Kendit, Kabupaten Situbondo menuai kritik.
Pasalnya, dalam membersihkan material banjir bandang seperti kayu, dan sampah yang menutup akses jalan utama, yang menghubungkan Desa Kendit, dengan Desa Tambak Ukir, Kecamatan Kendit, D DPUPP Pemkab Situbondo tidak mengirim alat berat.
Padahal, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pemkab Situbondo, mengirim tiga unit truck pengangkut sampah ke lokasi kejadian, sehingga petugas gabungan antara petugas DLH, Pusdalop BPBD, Tagana Dinsos Pemkab Situbondo, mereka membersihkan material kayu dan sampah secara manual.
Bahkan, Camat Kendit, Danramil Kendit bersama anggotanya, petugas Polsek Kendit, yang dibantu 15 personel Brimob Tenggarang Bondowoso, mereka ikut membantu membersihkan material kayu dan sampah, yang menutup akses jalan desa tersebut.
M Asyheri Nur, salah seorang anggota DPRD Kabupaten Situbondo mengatakan, pihaknya menyayangkan DPUPP Pemkab Situbondo, yang tiga mengirim alat berat ke lokasi banjir bandang di Desa Kendit, sehingga proses pembersihan material kayu dan sampah dilakukan secara manual.
"Akibat DPUPP tidak mengirim alat ke lokasi banjir bandang, jalan desa yang menghubungkan antara desa kendit dengan desa tambak ukir itu, lumpuh total sekitar enam jam lebih,"ujar M Asyheri Nur, Rabu (25/12/2024).
Politisi PKB asal Desa/Kecamatan Kendit menjelaskan, jika alat berat milik DPUPP Pemkab Situbondo baru datang ke lokasi banjir bandang sekitar pukul 19.30 WIB, setelah proses pembersihan material kayu dan sampah hampir selesai, yang dilakukan secara manual petugas gabungan.
"Saya kecewa kepada petugas PUPP Pemkab Situbondo, yang terlambat mengirim alat berat ke lokasi banjir pandang. Padahal, yang tertutup material kayu dan lumpur merupakan jalan utama ribuan warga Desa Tambak Ukir ke Desa/Kecamatan Kendit,"kata M Asyheri Nur.
Asyheri menegaskan, karena akibat banjir bandang tersebut, halaman puluhan rumah warga terdampak dan masjid besar At Taqwa Kendit tertimbun lumpur hingga setebal 25 centimeter, pihaknya meminta kepada DPUPP untuk mengirim lagi alat berat ke lokasi banjir bandang.
"Kami juga meminta kepada Kepala Satpol PP untuk mengirim mobil Damkar ke lokasi banjir bandang, untuk membersihkan lumpur di halaman rumah warga dan di sejumlah fasilitas umum, seperti di halaman masjid besar At Taqwa Kendit,",katanya.
Ahmad Faisol, Camat Kendit, Situbondo mengatakan, karena DPUPP Pemkab Situbondo terlambat, sehingga pembersihan material kayu dan sampah yang menutup akses jalan Desa Kendit dengan Desa Tambak Ukir, dilakukan secara manual oleh petugas gabungan.
"Untuk membersihkan material kayu sampah akibat banjir bandang, terpaksa dilakukan secara manual karena DPUPP terlambat mengirim alat berat ke lokasi,"kata Ahmad Faisol.
Sementara itu, Sekretaris DPUPP Pemkab Situbondo Rahman mengatakan, diakui pihaknya terlambat mengirim alat berat ke lokasi banjir bandang.
"Karena saat itu, operator alat berat PUPP tidak ada di kantor,"ujar Rahman.(ary)