Mengungkap Mafia Lobster, BALAD Grup Siap Jadikan Indonesia Raja Ekspor Lobster Dunia

Iklan Semua Halaman

Mengungkap Mafia Lobster, BALAD Grup Siap Jadikan Indonesia Raja Ekspor Lobster Dunia

22/12/2024

HRM Khalilur R Abdullah Sahlawiy, owner BALAD Grup.

Situbondo (jurnalbesuki.com) - Bandar Laut Dunia Grup (BALAD Grup) memulai langkah besar dalam industri perikanan Indonesia. Dengan visi menjadikan Indonesia sebagai raja ekspor lobster dunia, perusahaan ini dipimpin oleh HRM. Khalilur R Abdullah Sahlawiy.


"Kita harus berani melawan praktik korupsi dan mafia ekspor Benih Bening Lobster (BBL) yang telah lama menghantui sektor perikanan Indonesia," tegas pria yang akrab dipanggil Lilur, 


BALAD Grup telah memindahkan keramba dari Situbondo ke Teluk Pangelek, Sumenep, Madura, dengan target membudidayakan 500 juta ekor lobster dalam 10 tahun. Perusahaan ini juga telah mendapatkan kontrak awal dengan dua perusahaan besar Tiongkok.


"Kita tidak hanya ingin menjadi eksportir terbesar, tetapi juga ingin membuktikan bahwa Indonesia bisa bersaing secara adil dan transparan di pasar global."kata cicit Ken Arok.


Lilur menegaskan, pihaknya tidak hanya menjadi pionir  budidaya lobster nasional. Namun, BALAD Grup sudah mengambil  langkah strategis   dengan mematuhi seluruh regulasi dalam negeri maupun internasional. Mengacu pada PERMEN KKP No. 7 Tahun 2024.


"Bahkan,  BALAD Grup sudah mulai  mengurus legalitas di dua negara: Indonesia dan Vietnam, demi memastikan proses budidaya dan ekspor lobster berjalan sesuai aturan,"bebernya.


Untuk berbudidaya lobster, lanjut Lilur, pihaknya berani mengungkap  praktik mafia ekspor Benih Bening Lobster (BBL), yang diduga  dilakukan  oknum di Kememterian Kelautan dan Perikanan (KKP), seperti yang te

 teridentifikasi beroperasi di Bali,  NTB.


"Modusnya mereka memanipulasi regulasi, menciptakan dokumen palsu, dan mengekspor BBL secara ilegal dalam jumlah besar tanpa komitmen nyata terhadap budidaya lobster di  dalam negeri,"katanya.


Lilur menegaskan, dirinya yakin  Indonesia akan mampu bersaing dengan Vietnam, dalam ekspor lobster. Terbukti, BALAD Grup sudah mendapat kontrak awal dari dua perusahaan besar di Tiongkok, yakni Perusahaan perikanan swasta China dan BUMN perikanan China.


"Dengan tekad bulat melawan mafia lobster, BALAD Grup optimis ekspor lobster Indonesia bisa dimulai pada Agustus 2025 mendatang, sehingga lebih cepat lima tahun dari target pemerintah,"pungkasnya.(ary)