Situbondo (jurnalbesuki.com) - Wakil Bupati Situbondo terpilih, Ulfiyah takziah ke rumah almarhum Ahmad Sunni (54), warga Desa Tenggir, Kecamatan Panji, Kabupaten Situbondo, salah seorang korban karamnya KLM Fajar Safari Lorena di perairan antara Situbondo-Madura, Jawa Timur, Selasa (10/12/2024).
Dalam kunjungannya ke rumah duka, Ulfiyah didampingi sejumlah pengurus DPC Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Situbondo. Selain itu, sebelumnya H Yoyok Mulyadi, anggota Komisi D DPRD Jawa Timur, juga bertakziah ke rumah almarhum Ahmad Sunni.
"Beberapa bulan lalu, saya pernah ketemu almarhum di sawah, karena sawah almarhum lokasinya dekat dengan sawah saya. Saat itu, saya berjanji untuk datang ke rumahnya,"ujar Yoyok Mulyadi, Selasa (10/12/2024).
Namun, sebelum sempat ketemu dengan almarhum, dirinya mendapat informasi KLM Fajar Safari Lorena tenggelam di perairan sekitar Kalbut, dan salah satu diantara tiga korban meninggal dalam tragedi tersebut Ahmad Sunni.
"Sehingga, begitu mendapat informasi almarhum Ahmad Sunni meninggal, saya langsung datang ke rumah duka. Sebab, meski baru kenal dengan saya, almarhum cukup familiar dan santun dalam bertutur kata,"ujar Yoyok Mulyadi.
Wabup Situbondo terpilih Ulfiyah mengatakan, pihaknya sengaja datang ke rumah almarhum Ahmad Sunni, untuk mengucapkan duka mendalam kepada keluarga almarhum.
"Almarhum merupakan wali santri Ponpes Wali Songo, dengan meninggalkan seorang istri dan tiga orang anak, salah satu anaknya masih berusia 8 tahun,"kata Ulfi.
Menurutnya, karena salah satunya merupakan anak yatim, pihaknya berjanji akan memperhatikan anak bungsu dari almarhum Ahmad Sunni.
"Karena almarhum sebagai tulang punggung keluarga sudah meninggal. Makanya, tugas saya dan Mas Rio akan memperhatikan anak yatim tersebut,"kata Ulfi.
Sementara itu, Wiwin, istri almarhum Ahmad Sunni mengatakan, atas nama keluarga, pihaknya mengucapkan terima kasih kepada H Yoyok Mulyadi dan Mbak Ulfiyah, yang telah merelakan waktunya untuk bertakziah.
"Terima kasih Pak Yoyok Mulyadi dan Mbak Ulfi, yang hadir di rumah kami,"kata Wiwin.
Menurutnya, sebelum menjadi korban dalam tragedi kapal karam, suaminya pamit berobat alternatif di Pulau Sepudi. Namun, setelah penyakit yang dideritanya agak sembuh, almarhum pulang dengan didampingi anak kedua dirinya, termasuk didampingi ibu mertua.
"Namun, saat KLM Fajar Safari Lorena yang ditumpanginya melintas di Perairan Situbondo-Madura, kapal tersebut karam dan almarhum satu diantara tiga penumpang meninggal,"pungkasnya.(ary)