Situbondo (jurnalbesuki.com) - Bandar Laut Dunia Grup (BALAD Grup) meluncurkan proyek perikanan budidaya terintegrasi dengan fokus pada Lobster, Kerapu, dan Teripang (LOKET) di Indonesia. Proyek ini bertujuan menjadikan Indonesia sebagai Raja Budidaya Perikanan Dunia.
"BALAD Grup mulai meluncurkan proyek perikanan budidaya terintegrasi dengan fokus pada Lobster, Kerapu, dan Teripang (LOKET) di Indonesia,"ujar HRM. Khalilur R Abdullah Sahlawiy,
Founder dan Pemilik Bandar Laut Dunia Grup, Senin (13/1/2025).
Menurutnya, ada tiga proyek utama yang akan segera digarap, yakni budidaya lobster pada 16 teluk di Gugusan Teluk Kangean, Sumenep Madura, dengan target 1.000.000.000 ekor dalam 10 tahun.
"Budidaya kerapu pada 10 teluk di Gugusan Teluk Kangean dan Situbondo, dengan target 100.000.000 ekor pertahun, dan budiday yeripang pada Gugusan Teluk Kangean dan Maumere, NTT,"ujar Jhi Lilur, panggilan akrabnya.
Jhi Lilur menegaskan, pihaknya juga akan mengembangkan pembangunan 100 hatchery di Situbondo. Pembudidayaan Kerapu di 100 hektar lahan, pembukaan kantor cabang di China pada Februari 2025, dan pemberdayaan 40.000 pekerja pada tahun pertama.
"Kami bertekad membawa Indonesia menjadi Raja Budidaya Perikanan Dunia,"katanya.
Lebih Jhi Lilur menegaskan, jika perjalanan Bisnis ke China, Pembuka Cakrawala Baru bagi Usaha Perikanan Budidaya di Indonesia. Pada awal tahun 2025, dirinya melakukan perjalanan bisnis ke China itu, membuka cakrawala baru bagi usaha perikanan budidaya di Indonesia.
"Perjalanan ini memperluas wawasan saya tentang potensi besar usaha perikanan budidaya, khususnya Lobster, Kerapu, dan Teripang,"bebernya.
Jhi Lilur mengatakan, untuk memperkuat hegemoni pasar LOKET di China, BALAD Grup, untuk membuka kantor di Distrik Nashan, Shenzhen, Guangdong, dan menjalin kerjasama strategis dengan mitra China.
"Yang pasti, BALAD Grup bertekad menjadikan Indonesia sebagai Raja Budidaya Perikanan Dunia, dan juga untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,"pungkasnya.(ary)