Situbondo (jurnalbesuki.com) - Mengenang bulan Desember sebagai bulan wafatnya Presiden RI ke IV KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Komumitas Literasi Pacapa mengelar diskusi di rumah Bupati Situbondo terpilih Yusuf Rio Wahyu Prayogo.
Dalam diskusi yang digagas langsung pria yang akrab dipanggil Mas Rio, menghadirkan dua orang pemantik, yakni Novi Basuki, penulis dan pemerhati Tiongkok, dan Imam Nawawi, pencinta KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
Bupati Situbondo terpiilih Mas Rio mengatakan, pihaknya berkomitmen membangun kabupaten dengan paradigma baru, meninggalkan cara-cara feodal dan memperkuat kesadaran literasi dan kebudayaan.
"Karena saya lahir dari komunitas literasi, dimasa depan dalam kepeminpinan saya. Literasi harus ditingkatkan di Situbondo. Saya mempunyai pandangan, satu wilayah yang maju karena literasinya kuat. Namun, khusus Situbondo literasinya masih jauh,"ujar Mas Rio.
Lebih jauh Mas Rio menjelaskan, dalam peringatan bulan Gus Dur kali ini. Selain untuk merefleksikan nilai-nilai dan kontribusi Gus Dur terhadap bangsa Indonesia.
"Namun, konteks besar dalam pertemuan kali ini, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya literasi,"katanya.
Mas Rio juga menyoroti pentingnya menghindari kekuasaan feodalistik dan membangun hubungan yang lebih egaliter antara pemimpin dan masyarakat. Ia berharap dapat menciptakan lingkungan yang kondusif untuk meningkatkan literasi dan memajukan wilayah Situbondo.
"Saya tidak ingin kekuasaan benar-benar feodalistik, bupati harus dicium tangannya, saya tidak mau hal tersebut, karena saya teman buat semua, teman untuk bawahan dan masyarakat Kabupaten Situbondo,"pungkasnya.(ary)